masukkan script iklan disini
Tulungagung — Suasana ruang pelayanan Satpas Satlantas Polres Tulungagung tampak berbeda pada hari itu. Di tengah deretan kursi tunggu berwarna biru, para pemohon SIM duduk dengan raut wajah serius namun penuh perhatian. Bukan tanpa sebab, seorang anggota Satlantas Polres Tulungagung, Aipda Rinto, berdiri di hadapan mereka, menyampaikan sosialisasi mekanisme penerbitan SIM baru dengan cara yang hangat dan mudah dipahami, Senin (29/12/2025).
Melalui program Polantas Menyapa, Aipda Rinto menjelaskan secara runtut setiap tahapan yang harus dilalui pemohon, mulai dari proses pendaftaran, ujian teori, hingga ujian praktik. Dengan bahasa yang sederhana dan contoh-contoh yang dekat dengan keseharian, ia memastikan seluruh peserta memahami alur pelayanan tanpa kebingungan.
Tak sekadar menyampaikan aturan, Aipda Rinto juga membuka ruang dialog. Para pemohon diberikan kesempatan bertanya, menyampaikan kendala, hingga mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait proses penerbitan SIM. Respons ramah dan penjelasan lugas membuat suasana terasa cair, jauh dari kesan formal yang kaku.
"Tujuan kami bukan hanya memastikan masyarakat paham prosedur, tetapi juga merasa nyaman dan percaya bahwa pelayanan dilakukan secara transparan," ujar Aipda Rinto di sela-sela kegiatan.
Sosialisasi ini menjadi bagian dari komitmen Satlantas Polres Tulungagung dalam menghadirkan pelayanan publik yang humanis, informatif, dan bebas dari praktik yang merugikan masyarakat. Dengan pemahaman yang utuh sejak awal, diharapkan para pemohon SIM dapat mengikuti seluruh tahapan dengan tertib dan percaya diri.
Kegiatan tersebut pun disambut positif oleh para pemohon. Mereka menilai penjelasan langsung dari petugas membantu mengurangi kecemasan serta meminimalkan kesalahpahaman dalam proses penerbitan SIM baru.
Melalui pendekatan yang menyentuh sisi kemanusiaan, Satlantas Polres Tulungagung terus berupaya membangun hubungan yang lebih dekat dengan masyarakat, sekaligus menegaskan bahwa pelayanan kepolisian hadir untuk melayani, melindungi, dan mengayomi.